Selasa, 17 Oktober 2017

Aku Jalan Pulangmu

Teruntuk bagian hati yang melengkapiku
Teruntuk jiwa setia yang melemahkan egoku
Teruntuk kasih putih yang menyamankanku

Kamu
Yang kumiliki tak sekedar memiliki
Menjagamu adalah pasti
Menyayangimu adalah berarti
Mencintaimu adalah hati

Kamu
Tersenyum padaku dan menyimpan segala gundahku
Berdiri dengan sendiri
Memperkuat kaki yang pernah letih
Mencari aku yang lain
Sampai aku kau miliki kini

Terhebat
Merasa berharga lagi menemui kekasih
Yang kamu adalah pribadi tangguh
Menguatkanku dan dirimu sendiri
Terkadang menangis sendu
Datang padaku
Dirangkul lah kamu
Menenangkanmu
Semua itu bagian harus ku

Terindah
Aku sama sekali sedikit memuji
Tentang paras atau gaya mu
Karena aku gak pernah butuh semua itu
Aku suka kamu
Aku sayang kamu
Apa adanya kamu
Melindungi hatimu sendiri
Itu yang paling indah dan sangat berharga

Jika kau merasa tangguh, datanglah padaku
Jika kau merasa angkuh, datanglah padaku
Jika kau merasa peluh, datanglah padaku
Jika kau mampu, datanglah padaku
Jika kau ragu, datanglah padaku
Menangis lah di bahuku
Sejadi-jadinya, tanpa peduli bahuku mulai basah
Aku akan merangkulmu
Mendekap erat dan selalu kubisikkan

Akulah jalan pulangmu

Sabtu, 14 Oktober 2017

Biasa Lagi, Sepi

Kau pasti selalu ingat kan?
Aku pernah sesepi ini
Diantarkannya angin tanpa hujan
Juga percik tanpa bara

Kau selalu mengingat ini kan?
Aku berkali-kali sesepi ini
Ditebangnya pohon tanpa potongan
Juga berai dedaunan tanpa gerak

Dan aku selalu terbiasa dengan ini
Kau pasti ingat juga kan?

Terjaga sampai dini hari
Bukan bermaksud menanti kabar darimu
Namun aku tlah terbiasa sendiri
Menghabiskan malam sampai dini
Terkadang melihat rindu yang semakin dekat
Menyapaku dan merangkulku lalu pilu

Bahkan siang yang terik
Tak biasa lagi menemaniku
Karena aku harus selalu sesepi ini
Menjaga baik setiaku padamu
Yang kurasakan tanpa perlu kau hiraukan

Datang lagi sore
Sayup mesra langit yang jingga
Tak lagi mau menemaniku
Menemui malam bersama bintang
Dan angin datang lagi tanpa hujan
Karna sepi yang kurangkul sendirian

Aku pernah sesepi ini
Menghabiskan malam sampai dini

Minggu, 08 Oktober 2017

Ternyata Seperti Ini yang Mungkin Kau Rasa

Ternyata sesak di dada sangat berat seperti ini
Kini mungkin aku tau apa yang kau rasakan waktu itu, Yus
Bisa jadi kau lebih kuat dariku
Bagaimana bisa benar benar di posisi nol
Bahkan minus

Ternyata sesakit ini, Yus
Mungkin kau benar dalam hal memutuskan
Sesak di dada seperti ini selalu ditemukan
Namun aku harus berpikir untuk masaku

Benar memang
Kehilangan acuan dan harapan
Menghentikan pikiran tentang kehidupan
Seperti mobil tak berkemudi
Tabrakkan saja biar selesai

Benar memang
Akan kehilanganmu menjadi tidak karuan
Bisa jadi aku membusuk dalam kantong
Atau menghias hati dan bersembunyi
Juga menata lagi bangunan rumah yang roboh
Entah sendiri atau bersamamu
Semua hanya pilihan

Kau benar dalam memutuskan, Yus
Selesaikan saja semua biar tak lagi ada masalah
Aku merasakannya
Sesakit itu

Semua ini benar
Tak pernah ada niat merusak
Yang kuingat hanya membangun bersama dirimu
Tak ada niat menghancurkan
Yang kuingat hanya bayang wajahmu semakin indah
Ntah kau berkata tentang diriku yang bukan diriku
Aku hanya bisa mengakui diriku bukan yang diriku kau maksud itu

Ternyata sesak di dada yang kurasa
Mungkin sama atau lebih ringan darimu, Yus

Benar mungkin keputusan, tindakan dan hukuman
Sangat erat berkaitan

Akan kehilanganmu adalah menghilangkan diriku
Dari akal dan perasaan
Tujuan dan harapan
Serta kehidupan

Kebodohan yang Laknat

Kebodohan apalagi yang terlihat nyata
Dariku aku kembali terpuruk dengan kebodohan
Bukan dariku untuk tak kembali pulang
Atau darimu yang selalu menungguku pulang

Mencoba bodoh itu sangat menjanjikan kesenangan
Namun bodoh yang dicoba akan menguji kesetiaan

Jalanku akan lurus
Biarkan aku yang menghembus
Arah angin yang sulit ditembus
Juga terjun air mengalir dengan arus

Bukan masalah beban dari pikiran dan perasaan
Mencintai gak segampang ftv dan iklan
Sangat meyakini dan berharap yang berlebihan
Menjadi senjata yang selalu memakan tuan

Kebodohan apalagi setelah ini?
Bahkan ketidaksengajaan sang pelaut dalam berlayar
Menjadi kebodohan kapten kapal tanpa tujuan
Dan kesalahan penuh resiko bagi penumpang

Apalagi kebodohan yang terikrarkan?
Segala bentuk lautan dan ombak permukaan
Menyadarkan sang mentari dari ufuk timur
Menjemputnya mesra setelah senja
Dan menghadirkan bintang di tengah malam