Kau mengerti kan? Pagi ini banyak kubilang terlalu sayu. Seperti matamu yang dulu kulihat mendayu menjadikan abu. Berjalanlah dikau dari titik terjauh mataku, yang seakan membawa sekeranjang buah yang palsu. Alun indah sejengkal kakiknya. Tersenyum rona pancaran asmara. Tapi pagi ini sangatlah tiba-tiba. Mendatangkan bidadari hati yang sungguh ku tak siaga. Karena itu kau selalu melihatku malu. Tiap detik kau mengedipkan mata indahmu, seakan tak pernah mau berhenti sejenak untuk menatapku. Aku yakin, kau melihatku untuk mencari tahu. Diriku yang dulu...
Kamis, 29 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar