Setiap sore yang kulihat hanya jingga
Yang larut mengikuti belati di ufuk barat
Mendayukan gema menggantikan angin
Yang mendekap erat memulai kesunyian
Aku melihat untaian padi di sela bibirmu
Sehingga terurailah rintik hujan kala itu
Awalnya manis memandangku berlalu
Cepat-cepat mereka berlari ke arahku
Setiap sore yang kulihat hanya air mata
Yang larut dalam derasnya hujan
Membasahi kertas kumal di mukanya
Yang tertata rapi seperti menutupi kepala
Awalnya dia memandangku manis
Kemudian dia tersenyum sinis
Bahkan setelahnya dia meringis
Hingga kubiarkan hujan memandangku
Semu...
0 komentar:
Posting Komentar