Entah aku tak tahu
Jariku selalu ingin menuliskan untukmu
Beberapa kata yang bodoh untukku
Rangkaian rasa merasuk di otakku
Entah apa lagi malam ini
Suasananya sangat berseri
Mengagungkan kelamnya sunyi
Berbenah mentari terganti sepi
Entah siapa lagi yang datang
Jika bukan dirimu yang kini pulang
Dan siapa lagi yang hilang
Jika bukan dirimu yang kini hengkang
Bukankah merpati selalu temukan jalan pulang?
Tapi merpati itu selalu malang
Bukankah lebah selalu mencari yang manis?
Tapi bukan kita yang selalu teriris
Aku tak tahu kenapa rembulan menyapaku
Aku tak tahu sang bintang senang denganku
Aku pun tak tahu angin malam meniupkannya untukku
Serta yang tak kutahu, betapa sinarmu mengindahkanku
Dalam diam kini ku menumbuhkan
Yang semakin lama semakin menerjang
Yang semakin lama semakin melawan
Semakin tumbuh semua itu dalam diam
Sampai saat nanti banyak kesenangan
Sampai saat nanti orangtua dipertemukan
Sampai saat nanti dua insan dihalalkan
Sampai saat nanti pintu surga merelakan
23-12-2014/23.28
Jariku selalu ingin menuliskan untukmu
Beberapa kata yang bodoh untukku
Rangkaian rasa merasuk di otakku
Entah apa lagi malam ini
Suasananya sangat berseri
Mengagungkan kelamnya sunyi
Berbenah mentari terganti sepi
Entah siapa lagi yang datang
Jika bukan dirimu yang kini pulang
Dan siapa lagi yang hilang
Jika bukan dirimu yang kini hengkang
Bukankah merpati selalu temukan jalan pulang?
Tapi merpati itu selalu malang
Bukankah lebah selalu mencari yang manis?
Tapi bukan kita yang selalu teriris
Aku tak tahu kenapa rembulan menyapaku
Aku tak tahu sang bintang senang denganku
Aku pun tak tahu angin malam meniupkannya untukku
Serta yang tak kutahu, betapa sinarmu mengindahkanku
Dalam diam kini ku menumbuhkan
Yang semakin lama semakin menerjang
Yang semakin lama semakin melawan
Semakin tumbuh semua itu dalam diam
Sampai saat nanti banyak kesenangan
Sampai saat nanti orangtua dipertemukan
Sampai saat nanti dua insan dihalalkan
Sampai saat nanti pintu surga merelakan
23-12-2014/23.28
0 komentar:
Posting Komentar