Wahai langit yang menggugurkan hujan
Juga tanah yang menumbuhkan hutan
Tidakkah kau tahu tentang angin?
Yang memegang semua peran
Sepertinya suasana tak sependapat
Dengan pikiran yang terlintas sesaat
Bahkan dunia begitu penat
Akan tingkah laku penghuni yang sesat
Tidakkah kau tahu laut menyaut
Soal hidup pencari ikan yang ciut
Getirnya terdengar hingga puncak
Yang seorang pun wegah menanjak
Kini bumi tak lagi berdalih sepi
Banyak pri nya yang tak pro bumi
Hingga ramai sesak panas ganas
Dingin meramai, hangat yang penat
Soal hati juga banyak perdebatan
Awalnya hanya segaris lurus sama panjang
Sejajar
Kini berpotongan mempunyai sudut
Tak imbang
Aku bukan lagi titik temunya
Hanya saja, aku bukan bagian dari bentuk itu
Entah langit yang menggugurkan hujan
Tanah yang menumbuhkan hutan
Soal angin, laut, pelaut, bumi, pribumi
Persetan dengan semuanya
Kini hanya aku
Bukan bagian dari semuanya
Buangan
Menepi
Tak dihiraukan
Sendiri
Sepi
Juga tanah yang menumbuhkan hutan
Tidakkah kau tahu tentang angin?
Yang memegang semua peran
Sepertinya suasana tak sependapat
Dengan pikiran yang terlintas sesaat
Bahkan dunia begitu penat
Akan tingkah laku penghuni yang sesat
Tidakkah kau tahu laut menyaut
Soal hidup pencari ikan yang ciut
Getirnya terdengar hingga puncak
Yang seorang pun wegah menanjak
Kini bumi tak lagi berdalih sepi
Banyak pri nya yang tak pro bumi
Hingga ramai sesak panas ganas
Dingin meramai, hangat yang penat
Soal hati juga banyak perdebatan
Awalnya hanya segaris lurus sama panjang
Sejajar
Kini berpotongan mempunyai sudut
Tak imbang
Aku bukan lagi titik temunya
Hanya saja, aku bukan bagian dari bentuk itu
Entah langit yang menggugurkan hujan
Tanah yang menumbuhkan hutan
Soal angin, laut, pelaut, bumi, pribumi
Persetan dengan semuanya
Kini hanya aku
Bukan bagian dari semuanya
Buangan
Menepi
Tak dihiraukan
Sendiri
Sepi
0 komentar:
Posting Komentar