Sabtu, 16 September 2017

Suaraku

Suaraku kini seserak lembu
Yang lapar kepanasan tanpa air minumnya
Dan berjalan melewati tanah kering
Berharap ada sedikit rerumputan
Namun tak pernah nyata

Suaraku sekarang sehening malam
Yang kau tinggal sore tadi
Lalu kau benar benar pergi dalam sunyi
Tanpa harapan
Hanya hilang

Suaraku pagi ini sedingin embun
Yang hadir menyambut panas surya
Menyentuh tepian rumput
Yang semakin tandus
Untuk dipijak

Suaraku kini sekeras hatimu
Yang diterpa kiasan kata nyata
Dan kau lempar dengan sengaja
Tak menghiraukan
Lalu ditinggalkan

0 komentar:

Posting Komentar